Geert Wilders pernah membuat film yang menggegerkan umat Islam. Film itu berjudul Fitna. Berbagai kalangan memberi kecaman dan kutukan. Pada mulanya, mufassir Indonesia, Dr. M. Quraish Shihab tak ingin menanggapi isu tersebut. Tetapi melihat perkembangan isu yang semakin memanas itu, beliau pun menulis buku Ayat Ayat Fitna Sekelumit Keadaban Islam di Tengah Prasangka sebagai upaya menanggapi isu tersebut secara akademis.

Beliau memberikan penjelasan terkait kutipan ayat-ayat dalam film Fitna yang ditafsirkan secara melenceng. Ayat-ayat yang dikutip itu adalah QS. Al-Anfal: 60, QS. An-Nisa: 56, QS. Muhammad: 4, QS. An-Nisa: 89, dan QS. Al-Anfal: 39.

Berikut adalah kutipan kata pengantar pada buku tersebut:


Buku kecil yang sedang Anda baca ini bukanlah sanggahan terhadap film Fitna karya Geert Wilders, Ketua Fraksi Partai Kebebasan (PVV) di parlemen Belanda itu. Film itu kendati menghebohkan tetapi ia terlalu buruk untuk memperoleh kehormatan menanggapinya. la sangat jauh dari objektivitas dan persyaratan ilmiah, tidak juga memiliki unsur seni atau ajakan kepada hubungan harmonis antarsesama manusia. Karena itu, menanggapinya hanya akan menghabiskan waktu dan energi, sedang masih banyak hal lain yang sangat memerlukan waktu dan energi.

Hemat penulis sikap di atas sejalan dengan pesan al-Qur’an untuk ticlak menghiraukan para peleceh dan berpisah meninggalkan mereka guna mencari jalan menuju keselamatan dunia dan akhirat. Allah berfirman melukiskan hamba-hamba-Nya yang mengakui-Nya sebagai ar-Rahmin (Pelimpah kasih):

وَعِبَادُ الرَّحْمنِ الَّذِيْنَ يَمْشُوْنَ عَلَى الاَرْضِ هَوْنًا وَاِذَا خَاطَبَهُمُ الجَاهِلُوْنَ قَالُوْا سَلَامًا (الفرقان: 63)

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Pelimpah Kasih itu adalah orang-orang yang berjalan di bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata perpisahan (demi menuju keselamatan).”

Tuntunan di ataslah yang lebih kurang mendasari sikap penulis ketika menampik usul sekian banyak teman yang mengharap agar Pusat Studi Alquran yang penulis pimpin menganggapi film tersebut.

Tetapi, beberapa waktu sesudah itu, muncul dalam benar penulis firman-Nya yang menyatakan:

خُذِ العَفْوَ وَأْمُرْ بِالمَعْرُوْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الجَاهِلِيْنَ (الأعْرَفْ: 199)

Ambillah yang mudah, perintahkanlah yang baik, dan berpalinglah dari orang jahil.

Ayat ini, di samping memerintahkan untuk berpaling dari siapa pun yang jahil, juga memerintahkan mengambil mudah dari perilaku manusia yang kandungan pesannya antara lain adalah jangan menuntut yang sulit dari yang bodoh, jangan mengharap cinta dari pembenci, jangan juga perilaku yang baik/terlalu baik dari yang jahat, karena setiap bejana hanya mampu menuang apa yang dikandungnya. Di samping kedua tuntunan itu, ayat di atas memerintahakn juga untuk mengajak yang baik.


Untuk membaca lengkap buku tersebut, silahkan download:

M. Quraish Shihab – Ayat Ayat Fitna