Berekreasilah di masa lebaranmu sebelum habis masa liburanmu.
Atas nasihat itu saya bersama istri memutuskan untuk berkunjung ke tempat asik yang tak jauh dari kampung halaman. Maka terpilihlah bendungan Batutegi yang terletak di Air Naningan, Tanggamus, untuk dikunjungi.
Dalam hati agak bimbang mau pergi ke sana. Teringat dua tahun lalu saat saya menemani beberapa teman berwisata ke bendungan tersebut. Area yang kurang kondusif, tidak bersih, dan panas membuat hati gamang. Tetapi istri saya sudah terlanjur ngebet. Barangkali karena Batutegi didaulat sebagai bendungan terbesar di Indonesia bahkan di Asia Tenggara.
Saya memilih pergi setelah salat Dhuhur. Kisaran pukul 14.30 Wib. Harapannya sesampainya di bendungan suasana sudah teduh, tidak sepanas waktu itu. Perjalanan dari rumah, di kecamatan Sumberejo, ke Batutegi tidak menempuh waktu lama tapi cukup lumayan. Kisaran 40 menit.
Buat kamu yang suka bike mountain, jalan Tekad-Bendungan Batutegi bisa jadi pilihan track yang menantang. Jalan berkelok dan naik turun memacu adrenalin. Selain itu, kamu bakal disuguhi pemandangan pegunungan yang menawan.
Sesampainya di bendungan Batutegi ada dua pilihan spot, silahkan pilih yang mana duluan. Area dermaga atau area bendungan. Kalau ingin yang teduh-teduh datanglah ke bagian dermaga. Kalau ingin yang panas-panas (dalam arti yang sebenarnya) datanglah ke bagian bendungan.
Betulkah Bendungan Batutegi Layak jadi destinasi wisata?
Sejujurnya, untuk saat ini tidak. Di area dermaga hanya ada taman—kalau benar-benar ingin disebut taman—yang tak lebih luas dari lapangan futsal. Tempat parkir yang tak memadai. Dan yang disebut dermaga itu sebenarnya hanyalah dermaga untuk patroli, bukan untuk wisatawan.
Di lokasi lainnya, area bendungan itu lebih cocok untuk tracking pejalan kaki. Sayangnya, ia senasib dengan area dermaga yang tak memiliki rest area yang memadai. Memang di kedua area itu terdapat kios-kios kecil penjaja makanan. Dan kita tentu tau kalau kios tidak sama dengan taman bermain.
Batutegi didaulat sebagai waduk terbesar di Indonesia. Akan tetapi kita tidak akan mendapatkan informasi apa-apa di sana terkait hal tersebut. Jadi saya beranggapan bahwa itu hanyalah rumor.
Pengelola waduk Batutegi sangat pelit berbagi informasi kepada pengunjung. Tidak ada papan informasi untuk menambah wawasan. Tentang fakta atau tentang apa saja supaya orientasi pengunjung terarah. Misalkan informasi tentang berapa sak semen yang dibutuhkan untuk mengecor beton sebesar itu; apakah selama pembangunan waduk gaji pekerja dibayarkan sesuai dengan kontraknya; apakah demit-demit yang tinggal di sana ikhlas dengan pembangunan waduk tersebut.
Kalau informasi-informasi itu tidak realistis, ya bisa menginformasikan yang lain: luas genangan waduk; listrik yang dihasilkan oleh setiap turbin; anggaran negara yang dihabiskan untuk membangun waduk, dan lain sebagainya.
Eh, jangan skeptis ya: kalau info seperti itu kan bisa lihat di google atau wikipedia! Helo gais?!!
Saya teringat waduk Karangkates yang terletak antara Blitar-Malang. Waduk itu dikelolah sedemikian rupa sehingga menjadi pendulang pendapatan daerah. Selain berfungsi sebagai pembangkit listrik, Karangkates disulap menjadi area bermain dan rest area (Doeloe ya, tahun 2004).
Sebentar lagi, Kabupaten Tanggamus akan melaksanakan pemilihan kepala daerah. Para bakal calon mulai menjelma menjadi hantu-hantu pepohonan di pinggir jalan. Tetapi sejauh ini belum ada yang berani dengan tegas memunculkan profil dan rencana pembangunan.
Saya berangan-angan ada satu dari sekian banyak bakal calon yang berani mengambil visi pemberdayaan wilayah-wilayah wisata yang potensial. Salah satunya adalah pemberdayaan waduk Batutegi sebagai destinasi wisata andalan kabupaten Tanggamus.
Waduk Batutegi memang tidak aman untuk dijadikan wisata air (berenang atau memancing). Yang kita butuhkan adalah inovasi pembangunan. Bukan hal yang sulit membebaskan area seluas lapangan sepak bola untuk membangun taman bermain, taman out bond, atau bumi perkemahan.
Sekali lagi saya sangat yakin, kalau para pejabat teras itu memiliki komitmen yang kuat, membangun taman bermain yang sehat dan terjamin bukanlah hal yang sulit. Kecuali kalau mereka saling melempar tanggungjawab, mengingat proyek Batutegi adalah proyek negara maka sulap-menyulap itu pun tanggungjawab negara.
sungguh aq salut sama mas farhan setelah sekian lama berpisah sejak tamat tsanawiyah thn 1999,,terasa kaya hilang kontak baru kali ini ,,,sungguh aq salut teman ku yang penuh prestasi
Ki suwe gk ketemu ketemu pisan ngombe jamu….
Jamu beras kencor mugi2 , manjor
Mas anak kedua pean sampon laher nggeh. Imut2. , sehat ibu lan anak e