Masih ingatkah salah satu kesantunan yang diajarkan saat kecil, “Ayo, salim (salam) dulu,” lalu kita menyodorkan tangan, memperkenalkan diri, dan menyebutkan nama kita?

Banyak hal santun yang telah diajarkan kepada kita, tetapi sering kali kita terlupa dengan hal-hal kecil tersebut yang sebenarnya dapat memberikan banyak pengaruh akan persepsi yang terbentuk pada diri kita. Terutama di dalam dunia profesional, seakan mannerism itu sudah diharapkan untuk dimiliki oleh setiap profesional.

Pernahkah Anda merasa seorang profesional tidak memiliki manner pada saat mereka tidak menuruti aturan pada setiap kesempatan yang mengharuskan mereka antre?

Pada saat menaiki tangga berjalan, mereka dengan gegabahnya menyerobot masuk untuk naik tanpa mengindahkan orang lain? Memasuki pintu masuk berputar atau bahkan pada saat membuka dan menutup pintu masuk?

Hal ini selain dapat mengganggu dan mungkin saja mencelakakan orang lain, sebenarnya akan menjadi cerminan seorang profesional, apalagi bila Anda mewakili sebuah insitusi penting.

Di sini Anda tidak diharapkan untuk selalu membukakan pintu kendaraan bagi rekan wanita Anda, tetapi lebih kepada hal-hal kecil yang ada di sekeliling kita yang dapat kita terapkan langsung pada saat berinteraksi dengan sesama rekan profesional, klien, bahkan atasan Anda.

Orang Asia, terutama Indonesia, cenderung dikenal memiliki nilai santun yang sangat tinggi. Hal inilah yang kadang membuat kita berpikir, “Kok masih ya ada orang yang tidak santun, memangnya tidak pernah diajarkan?”

Di dalam situasi profesional atau lingkungan kerja, ada beberapa hal mendasar yang dapat mencerminkan profesionalisme Anda terutama bila sedang bersama atasan ataupun rekan kerja.

Hal tersebut seringkali terlupakan bahkan sering kali diabaikan semata-mata karena Anda lupa, diburu oleh waktu, maupun karena terlalu sibuk melakukan percakapan di telepon genggam.

Bila Anda melakukan hal-hal berikut ini, persepsi tentang Anda tidak akan langsung berubah seketika. Namun, bila dilakukan secara konsisten, hal-hal ini dapat membantu Anda untuk mendapatkan pandangan lebih positif dari rekan kerja bahkan atasan yang dapat membantu penilian untuk meraih jenjang karier berikutnya.

1. Hindari memotong pembicaraan rekan Anda, terutama saat mereka sedang memberikan pendapat. Perhatikan betul makna dari the art of listening.

Kalimat tersebut mengharapkan Anda untuk mendengarkan dengan menyimak pembicaraan dan bukan untuk langsung menjawabnya. Dengan menyimak, Anda akan dapat memahami lebih baik apa yang mereka utarakan atau bahkan permasalahan mereka hadapi yang mungkin dapat dibantu untuk diselesaikan.

2. Batasi penggunaan telepon genggam pada saat Anda sedang berinteraksi dengan rekan kerja, terutama pada saat melakukan sebuah pertemuan atau bahkan pada saat makan siang.

Gunakan kesempatan tersebut untuk berinteraksi dan bertukar pikiran dengan rekan yang berada di hadapan Anda dan selalu memberitahukan bila Anda memang harus menerima panggilan penting tersebut.

3. Pada saat menggunakan elevator atau lift, terutama bila Anda bekerja pada sebuah firma di gedung bertingkat, selalu mempersilakan orang untuk keluar dari elevator terlebih dahulu sebelum Anda bergegas masuk! Ingatkan bila ada rekan yang tidak memperhatikan tentang hal tersebut.

Hal ini memang terlihat sepele, tetapi penting dan bila firma Anda hanya terletak pada lantai pertama, gunakan kesempatan tersebut untuk melakukan olahraga ringan dengan memilih untuk menggunakan tangga, exercise is good for your body.

4. Pada saat Anda memasuki pintu berputar atau revolving door, selalu memberikan kesempatan kepada orang di seberang Anda untuk terlebih dahulu masuk. Hindari mendorong pintu berputar tersebut dengan sekuat tenaga apalagi bila ada seorang wanita atau orang tua yang menggunakan pintu tersebut.

5. Bila Anda memasuki pintu yang bukan pintu otomatis, selalu perhatikan orang di belakang Anda dan tetap menahan pintu tersebut hingga orang di belakang Anda meraih pintu tersebut. Bila terdapat dua pintu, selalu hindari menyerobot pintu yang telah dibuka oleh orang lain kecuali Anda dipersilakan.

6. Pada saat Anda melakukan makan siang dengan rekan apalagi atasan Anda, hindari untuk menguyah makanan dengan berbunyi dan jangan sampai Anda pernah bersendawa di hadapan orang lain. Kedua hal ini dapat langsung mengurangi penilaian tentang Anda.

7. Bila Anda harus melakukan pertemuan dengan sebuah perjamuan makan, hindari untuk berbicara dalam keadaan mulut Anda penuh dengan makanan. Untuk tata cara yang baik dalam sebuah perjamuan akan saya bahas lebih detail dalam terpisah.

Setiap kali Anda membaca artikel ini, ingatkan diri Anda pada quotes bagus dari Clarence Thomas ini: “Good manners will open doors that the best education cannot.

Reza Nugraha Setiawan | edukasi.kompas.com | 2017

Komentar Anda

  1. khairulleon April 6, 2017 at 12:34 pm - Reply

    Salah satu hal yang sudah aku terapkan sih membatasi penggunaan handphone sam aga motong pembicaraan orang lain.
    :)

    • M Farhan Syakur April 6, 2017 at 3:49 pm - Reply

      Bagus mas. Terutama kalau rapat, hape saya masukin ke dalam tas dulu deh.

  2. Anonymous June 8, 2017 at 12:53 pm - Reply

    4